Daftar Pengeluaran Mudik Lebaran Menggunakan Kendaraan Pribadi
Saat mudik Lebaran memakai kendaraan pribadi, kuantitas bogorklik dana yang kudu disiapkan lumayan besar. Pasalnya, bukan hanya kendaraan saja yang kudu dipikirkan, tetapi juga biaya-biaya lain yang tentunya tak sedikit.
Berikut ini kita uraikan sejumlah pos ongkos yang kudu diperhatikan oleh para pemudik sebelum saat melaksanakan perjalanan memakai mobil pribadi.
Pasalnya pengguna mobil teristimewa lumayan banyak memakan ongkos baik sebelum saat maupun selagi melaksanakan perjalanan mudik.
1. Biaya Perawatan Berkala
Ini adalah yang paling penting dijalankan sebelum saat Anda melaksanakan perjalanan mudik. Pengecekan berkala sanggup dijalankan di bengkel resmi maupun bengkel bersama standarisasi yang baik untuk menangani mobil Anda. Umumnya, kontrol berkala meliputi ongkos tune up, pindah oli mesin dan transmisi sampai filter oli.
Nah ongkos yang dikeluarkan untuk perawatan berkala ini lumayan begitu banyak ragam bergantung dari keperluan pelumas sampai spare part yang kudu diganti.
Biasanya perawatan berkala berkisar sekitar Rp1 juta – Rp2 jutaan bergantung bengkel dan keadaan mobil. Jika Anda juga yang rajin melaksanakan servis berkala biasanya hanya melaksanakan penggantian olil rutin dan servis berkala.
2. Bahan Bakar
Salah satu pengeluaran yang kudu diperhatikan adalah ongkos untuk bahan bakar kendaraan. Mengingat, perjalanan mudik biasanya meraih jarak yang lumayan jauh kita juga kudu mempersiapkan pos ongkos untuk hal yang satu ini.
Kita sanggup memperkirakan keperluan bahan bakar mobil teristimewa sekitar 1 liter untuk 10 km. Sebagai contoh, perjalanan mudik Jakarta – Malang bersama jarak tempuh sekitar 851 km jadi sekitar kita membutuhkan bensin sekitar 85,1 liter.
Merujuk harga BBM non-subsidi yakni Rp 13.300 per liter yang dikalikan bersama keperluan sekitar 85,1 liter maka Anda membutuhkan dana sekitar Rp1.130.500.
3. Biaya Tol
Saat ini, tol Trans Jawa yang menghubungkan pada Jakarta – Surabaya sudah sanggup diakses secara penuh oleh pemudik. Para pengguna kendaraan roda empat kebanyakan memakai rute Trans Jawa selagi melaksanakan mudik untuk hindari kemacetan di jalan lintas Pantai Utara .
Sedangkan ongkos yang dibutuhkan untuk menembus tol Trans Jawa dari Jakarta ke Surabaya adalah sekitar Rp727.500 yang terdiri dari lebih dari satu ruas tol.
Berikut ini ruas Tol dan ongkos yang dikeluarkan bersama rute Jakarta – Surabaya Jakarta-Cikampek: Rp20.000, Cikampek-Palimanan: Rp119.000, Palimanan-Kanci: Rp12.500, Kanci-Pejagan: Rp29.500, Pejagan-Pemalang: Rp60.000, Pemalang-Batang: Rp45.000, Batang-Semarang: Rp86.000, Semarang Seksi A,B,C: Rp5.500, Semarang-Solo: Rp75.500, Solo-Ngawi: Rp104.500, Ngawi-Kertosono: Rp91.000, Kertosono-Mojokerto: Rp50.000, Mojokerto-Surabaya: Rp 39.000.
Walaupun Produksi Terbatas, Toyota Pastikan Beli Agya Tak Perlu Inden
Toyota Agya baru diklaim memperoleh sambutan yang lumayan positif dari masyarakat. Bahkan, sejak resmi mengaspal, atau juga selama dua pekan, mobil perkotaan ini sudah terpesan sebanyak 2.400 unit.
Meskipun begitu, untuk memproses Toyota Agya anyar ini sesungguhnya disebutkan belum maksimal. Namun, jenama raksasa asal Jepang ini menegaskan tidak tersedia inden atau selagi menanti untuk type yang dibanderol paling tidak mahal Rp 167,9 juta ini.
“Sebenarnya gak tersedia inden lah boleh dibilang. Tapi, sebab produksinya bersama selagi yang terbatas bersama sendirinya terbentuk semacam waiting dari production,” menyadari Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, selagi ditemui di Bali, lebih dari satu selagi lalu.
Lanjut Anton, untuk April 2023 ini sesungguhnya lumayan terbatas, sebab sesungguhnya mendekati libur Lebaran. Namun, Toyota sendiri di awalnya bakal berusaha untuk pengiriman Agya baru ini sanggup dimaksimalkan sebelum saat Lebaran.
“Ya, ritel kan sebab ini produksinya baru merasa ya, jadi sesungguhnya tidak sanggup full. Jadi, kemungkinan tetap sekitar 1.000 unit (terkirim). Mudah-mudahan sebelum saat Lebaran lebih dari satu besar dari pembeli yang 2.400 unit itu sudah sanggup sanggup unitnya,” malah Anton.
Sementara itu, Toyota sendiri tetap mengejar memproses yang dijalankan sampai 19 April 2023. Sebelum pabrik tutup atau libur Lebaran.
“Mudah-mudahan sampai 19 ini sanggup kita kejar setengahnya lagi,” tukas Anton.